AGROWIRA

Loading

Syarat Iklim dan Lokasi Penanaman Budidaya Mangga Komersial

Perkebunan Mangga

Syarat Iklim dan Lokasi Penanaman Budidaya Mangga Komersial

Sobat Agrowira, faktor iklim dan lokasi sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya mangga. Bila ingin berkebun mangga dengan sukses sebaiknya perhatikan dulu beberapa faktor-faktor berikut sebelum penanaman.

Iklim

Mangga dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau dataran tinggi, di daerah panas ataupun dingin, serta daerah yang sedikit hujan ataupun banyak hujan. Tanaman mangga dapat tumbuh pada temperatur 4 – 10 Celsius namun temperatur yang optimal untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitasnya adalah antara 24 – 29 Celsius.

Jika tanaman mangga ditanam ditempat yang memiliki temperatur tinggi (46 – 49 Celsius) yang disertai angin kencang maka bisa menyebabkan buahnya mengalami luka bakar. Pada temperatur 44 Celsius dan kelembapan 15% di tempat terlindung, daun dan buah mangga yang masih kecil akan mengalami kerontokan, sementara pada buah yang berkembang besar akan menjadi buah tidak berbiji. Pada temperatur 42 – 44 Celsius mangga masih dapat hidup namun produktivitasnya rendah.

Curah Hujan

Curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan pembentukan bunga dan buahnya. Tanaman ini lebih menyukai tidak ada hujan karena mangga menjadi tidak mudah terserang penyakit dan produktivitasnya menjadi lebih baik. Curah hujan yang tinggi atau kabut bisa menghambat proses pembentukan buah dan menjadi pemicu penyakit.

Di daerah-daerah yang curah hujannya tinggi, mangga hanya akan membentuk daun saja. Bahkan tanaman ini tidak akan membentuk bunga sama sekali sehingga tanaman tidak dapat berbuah. Saat musim pembungaan mangga terjadi hujan, maka akan mempengaruhi hal sebagai berikut:

  1. Hujan lebat menyebabkan luka pada bunga dan bahkan membuat bunga rontok
  2. Air hujan akan mencuci butir butir polen (tepung sari) dan membuatnya jatuh bersama dengan air hujan
  3. Selama musim hujan, serangga penyerbukan berkurang sehingga jumlah penyerbukan bunga menurun yang berakibat pada penurunan potensi hasil panen
  4. Hujan dapat menyebabkan udara menjadi lembab sehingga dapat menjadi pemicu serangan cendawan dan wereng pada bunga dan buah mangga
  5. Banyak embun dan kabut akan menggagalkan pemanenan karena banya bunga dan buah yang rontok

Mangga membutuhkan curah hujan minimal 1.000 mm per tahun dan musim kering selama 4 – 6 bulan per tahun. Setiap bulannya pada musim kering rata-rata hujan yang dibutuhkan tidak lebih dari 60 mm. Namun bila curah hujan telalu sedikit, mangga membutuhkan pengairan.

Ketinggian dari Permukaan Laut

Di iklim tropis, mangga dapat tumbuh sampai daerah pegunungan dengan ketinggian 1.300 mdpl. Namun, dipegunungan produksinya tidak akan bagus. Pertumbuhan optimal mangga bila ditanam pada daerah dataran rendah sampai menengah pada ketinggian 500 mdpl.

Pembungaan mangga juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat terhadap muka laut. Setiap kenaikan 130 mdpl, waktu pembungaan akan tertunda 4 hari dari masa pembungaan normalnya ketika ditanam di dataran rendah.

Angin

Angin yang kencang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman mangga karena mempercepat penguapan air dari tanah sehingga air yang diperlukan mangga untuk tumbuh optimal akan banyak berkurang. Dampak lain dari angin kencang adalah merontokkan buah muda, serta mematahkan cabang dan ranting. Bahkan terkadang angin yang terlalu kencang dapat merobohkan pohon mangga. Oleh sebab itu di area perkebunan mangga sebaiknya ditanami tanaman pematah angin misalnya Sengon Laut (Albizzia falcata Back).

Pada waktu tertentu, ujung mangga sebaiknya rajin dipangkas aga ketinggian tajuknya tidak melebihi pohon pemecah angin. Cara lain yang dapat dilakukan adalah menanam mangga berbatang pendek atau yang perakarannya dalam.

Kondisi Tanah

Mangga dapat tumbuh baik di lokasi tanah yang remah dan berbutir-butir. Pada lahan yang demikian, lapisan tanahnya mudah ditembus akar sehingga cukup mendapatkan air, udara dan unsur hara. Mangga yang ditanam di tepi sungai besar biasanya pertumbuhannya akan bagus sekali karena banyak endapan hasil erosi lapisan tanah sehingga tanaman cukuo mendapatkan unsur hara.

Jika mangga ditanam di tanah yang bertesktur ringan dan berpasir, biasanya menghasilkan mangga dengan kualitas buah yang kurang baik yaitu rasa dagingnya menjadi hambar. Hal ini karena air siraman cepat sekali meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam sehingga tanaman sering mengalami kekurangan air.

Jika mangga ditanam di tanah yang bertekstur berat (lempung) juga kurang baik untuk pertumbuhan mangga karena pada saat musim hujan lahan sulit dikeringkan sehingga air mudah menggenang. Sebaliknya pada saat musim kemarau lahan berlempung menjadi keras menggumpal dan padat sehingga kandungan airnya terikat erat. Air yang tidak terikat pun kebanyakan sudah menguap.

Bila dilokasi penanaman memiliki tanah liat berlempung, sebaiknya sebelum penanaman dibuat lubang tanam dengan kedalaman sekurang-kurangnya 2 m. Tujuannya adalah agar air mudah menembus ke dalam sistem perakaran. Jika tanah berlempung terdapat di daerah dengan curah hujan yang tinggi, sebaiknya buatlah lubang tanam berukuran 1 m x 1 m x 1 m. Makin dalam dan lebar lubang tanamnya akan makin baik. Setelah lapisan tanah yang padat tertembus akar, pertumbuhan mangga bisa makin subur dan pesat terutama bila tanaman cukup mendapat air dan unsur hara.

Mangga dapat hidup pada kisaran pH tanah 5,5 – 7,5. Namun pH yang optimal untuk pertumbuhan mangga adalah 5,5 – 6,0. Lakukan pengukuran pH tanah sebelum penanaman dan lakukan penyesuai pH tanah dengan aplikasi dolomit jika lahan terlalu asam (pH dibawah 5,5) atau lakukan pemupukan dengan urea jika lahan terlalu basa / alkali (pH diatas 6,0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights